Make Mistakes of Ambition, Not Mistakes of Sloth
“Develop the strength to do bold things, not the strength to suffer.” –Machiavelli
Pernahkah Anda menyesali sesuatu yang tidak pernah Anda coba? Bukan karena Anda gagal, tetapi karena Anda bahkan tidak pernah berani melangkah? Dalam hidup, kita sering kali dihadapkan pada dua jenis kesalahan: mistakes of ambition (kesalahan karena keberanian) dan mistakes of sloth (kesalahan karena kemalasan atau ketakutan). Kesalahan pertama terjadi ketika kita gagal dalam mengejar sesuatu yang besar, sementara yang kedua terjadi ketika kita bahkan tidak pernah mencoba. Jika kita harus memilih, lebih baik gagal karena keberanian daripada hidup dalam penyesalan karena tidak pernah berani melangkah.
Mengapa Kita Harus Berani Gagal?
Kesuksesan sering kali diasosiasikan dengan pencapaian besar dan perjalanan mulus. Namun, kenyataannya, setiap orang yang berhasil telah melewati serangkaian kegagalan. Thomas Edison gagal lebih dari 1.000 kali sebelum menemukan bola lampu. Elon Musk hampir kehilangan Tesla dan SpaceX dalam tahun-tahun awal. J.K. Rowling ditolak oleh 12 penerbit sebelum Harry Potter akhirnya diterbitkan.
Kesalahan karena keberanian adalah bukti bahwa seseorang telah mencoba. Seperti yang dikatakan oleh penulis dan investor Tim Ferriss, “Attempt is more important than the outcome.” Upaya untuk mencapai sesuatu lebih berharga daripada hanya memimpikan hasilnya tanpa pernah mengambil langkah nyata.
Sebaliknya, kesalahan karena kemalasan atau ketakutan—mistakes of sloth—adalah beban yang jauh lebih berat. Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada menua dengan pertanyaan, “Bagaimana jika saya dulu mencoba?”
Mistakes of Ambition: Gagal Karena Berani
Kesalahan karena keberanian muncul ketika kita mencoba sesuatu yang besar tetapi tidak mencapai hasil yang diharapkan. Ini bisa berupa:
- Gagal membangun bisnis impian karena kondisi pasar yang tidak mendukung.
- Mengikuti kompetisi tetapi kalah dalam seleksi final.
- Mengambil pekerjaan baru yang penuh tantangan tetapi tidak berhasil beradaptasi.
- Memulai hubungan yang penuh harapan tetapi akhirnya kandas.
Namun, kegagalan dalam konteks ini bukanlah akhir. Setiap kesalahan adalah pelajaran, setiap kekalahan adalah latihan, dan setiap kegagalan adalah langkah menuju pencapaian yang lebih besar. Orang yang sukses tidak takut gagal karena mereka tahu bahwa mencoba adalah bagian dari pertumbuhan.
Contoh klasik datang dari Jeff Bezos, yang meninggalkan kariernya di Wall Street untuk mendirikan Amazon. Jika Amazon gagal, ia tetap akan merasa bangga karena telah mencoba. Ia menggunakan prinsip Regret Minimization Framework, di mana ia membayangkan dirinya di usia 80 tahun dan bertanya: Apakah saya akan menyesal tidak mencoba? Jika jawabannya “ya,” maka itu cukup alasan untuk melangkah.
Mistakes of Sloth: Hidup Dalam Penyesalan
Di sisi lain, kesalahan karena kemalasan adalah kesalahan yang tidak terlihat. Tidak ada kegagalan nyata, tetapi ada rasa kehilangan yang terus menghantui. Ini adalah kesalahan yang muncul karena kita tidak pernah mencoba:
- Tidak pernah menulis buku impian karena takut ditolak penerbit.
- Tidak pernah mengejar karier impian karena terlalu nyaman di zona aman.
- Tidak pernah menyatakan perasaan kepada seseorang karena takut ditolak.
- Tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri karena takut keluar dari kebiasaan.
Ketakutan akan kegagalan sering kali lebih buruk daripada kegagalan itu sendiri. Orang yang tidak pernah mencoba sering kali berakhir dengan rasa frustrasi, melihat orang lain yang lebih berani berhasil, sementara mereka tetap diam di tempat yang sama.
Panduan Langkah demi Langkah: Hidup Tanpa Penyesalan
Bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita membuat mistakes of ambition, bukan mistakes of sloth? Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diterapkan:
1. Tentukan Tujuan Besar yang Ingin Dicapai
Ambisi membutuhkan arah. Apa hal besar yang ingin Anda lakukan dalam hidup? Menjadi pengusaha? Menulis buku? Menjadi atlet profesional? Tentukan tujuan dengan jelas.
2. Lawan Rasa Takut dan Overthinking
Kebanyakan orang tidak gagal karena mereka tidak mampu, tetapi karena mereka terlalu lama berpikir tanpa bertindak. Jika Anda menunggu “waktu yang tepat,” Anda mungkin tidak akan pernah mulai.
3. Ambil Langkah Pertama Sekarang Juga
Keberanian dibangun dengan tindakan. Jika Anda ingin memulai bisnis, buat prototipe sederhana. Jika Anda ingin belajar bahasa asing, mulai dengan satu kata hari ini. Jangan menunggu kesiapan total.
4. Terima Kegagalan Sebagai Proses Belajar
Alih-alih takut gagal, ubahlah perspektif Anda: setiap kegagalan adalah latihan menuju kesuksesan. Jangan melihatnya sebagai bukti ketidakmampuan, tetapi sebagai pengalaman yang membuat Anda lebih kuat.
5. Bayangkan Diri Anda di Masa Depan
Gunakan metode Regret Minimization Framework seperti Jeff Bezos. Bayangkan diri Anda di usia 80 tahun dan tanyakan: “Apakah saya akan menyesal tidak mencoba?” Jika jawabannya ya, maka Anda sudah tahu harus mengambil langkah berani.
6. Berani Menghadapi Penolakan
Tidak semua usaha akan langsung berhasil. Jangan biarkan penolakan menghentikan Anda. Gunakan prinsip 10,000-hour rule dari Malcolm Gladwell—dibutuhkan ribuan jam latihan sebelum seseorang menjadi ahli.
7. Kelilingi Diri dengan Orang-Orang Ambisius
Lingkungan menentukan seberapa jauh Anda bisa melangkah. Jika Anda dikelilingi oleh orang-orang yang takut gagal, Anda juga akan takut. Sebaliknya, jika Anda berada di sekitar orang-orang yang berani mencoba, Anda akan lebih termotivasi.
8. Jangan Hanya Bertahan—Bertumbuhlah
Kebanyakan orang memilih untuk bertahan dalam keadaan nyaman, tetapi hidup sejati adalah tentang pertumbuhan. Pilihlah jalan yang menantang, bukan hanya yang aman.
Kesimpulan: Berani Hidup atau Menyesal Selamanya?
Jika kita harus memilih, lebih baik gagal dalam ambisi daripada hidup dalam penyesalan karena tidak pernah mencoba. Mistakes of ambition adalah bukti bahwa kita berani hidup, sementara mistakes of sloth adalah tanda bahwa kita membiarkan ketakutan mengendalikan kita.
Hidup ini singkat. Jangan habiskan dengan bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi jika Anda mencoba. Ambillah risiko, buatlah kesalahan, dan jadilah seseorang yang memiliki kisah untuk diceritakan—bukan hanya angan-angan yang disesali.
Jadi, apa langkah besar yang akan Anda ambil hari ini?
